Terima kasih 12 jam telah mendengar jutaan ocehanku yang bahkan tidak berhenti meskipun kamu sedang mengemudi kencang, atau coba kamu hentikan ketika traffic light karena suaraku yang terlalu keras.
Semoga di pertemuan selanjutnya kamu tidak benar-benar mengoleskan lotion kulit ke telingamu, atau membasahi helmmu dengan air agar telingamu tidak mengecil lagi karena terlalu lama mendengar suara "speaker"-ku 😆
Kadang aku lupa, merefresh otak sesederhana itu. Menikmati secangkir susu dan menghabiskan sore. Membicarakan sesuatu tanpa batas, kemudian tertawa lepas :)
Bersamamu aku tahu, ketulusan itu ada. Kesanggupan untuk pergi ditengah beban kewajiban lain. Aku tahu ada lelah yang mencoba sembunyi agar tidak terlihat olehku, namun lelah di matamu lupa untuk bersembunyi.
Dan...oh ya, aku baru tahu ternyata perbedaan benar semenarik itu.
Aku sedang bersimpuh di rumah ibadah, dan kamu menunggu diluar. Ya, dengan jaket alamamater keluarga mahasiswa katolikmu :). Apa yang kamu lakukan ketika aku sedang bercakap dengan Tuhanku? Apa kamu jenuh? Kuharap kamu tidak kesal, semoga hatimu senantiasa dalam kelapangan toleransi, seperti aku yang menjunjung "Lakum diinukum wa liya diin" dalam agamaku.
Terima kasih.
16/01/2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
Tulis "komentarmu"-mu disini :)